Saturday, March 08, 2008

Denial

hari ini aku membaca sekilas sebuah buku
yg bagus, judulnya, states of denial, knowing about
atrocities and suffering (bisa diterjemahkan
kira-kira: teori Pengingkaran: mengetahui kebiadaban
dan penderitaan). ditulis oleh stan cohen.

sederhananya, teori denial ini berfokus pada
beberapa jenis pengingkaran:
-tidak tahu dengan kenyataan (karena berbagai
keterbatasan informasi dan pengetahuan),
-pura-pura tidak tahu dengan kenyataan, dan
-konspirasi untuk menutup kenyataan.

kenyataan yang dia maksud, dia jelaskan seperti
kelaparan, genosida, berita-berita kekerasan/kematian
di televisi/koran setiap hari, kejahatan konspiratif,
dll yang terhadi sehari-hari di berbagai tempat saat
ini.


beberapa bentuk denial dia jelaskan
-literal: "oh itu ngga benar, berita2 itu bohong..

-interpretatif denial: "oh mungkin itu benar, tapi
tidak seperti yang kamu ceritakan, kamu membesar2kan.

-implikatori denial: " oh iya, itu benar terjadi,
tetapi so what? apa urusannya dengan saya? cape deh..

denial juga bisa berbentuk personal ( ketidakmampuan
menerima kenyataan, sehingga menganggap dan berusaha
menyakinkan dirinya, bahwa kenyataan itu tidak pernah
ada), dan berbentuk kollektif didukung oleh text,
pengetahuan, dan kadang kekuasaan, jadi secara
kollektif berfikir yah, memang hidup ini indah,
baik-baik,enak...kelaparan itu ngga eksis, kehancuran
hutan itu ngga benar, perubahan iklim itu cuma
hayalan,,nikmatilah hidup ini....

kesimpulan

dalam berbagai hal, saya setuju dengan Cohen,
sedikit curhat, gimana aku studi ttg pembangunan
di dunia ketiga lintas disiplin, agak megaloman
memang, menjelajahi
negara-negara selatan, kata lain utk
afrika,india,asia,amerika latin, dan melihat apa yg
Cohen sebut sebagai 'kenyataan' itu.
situasinya sebenarnya jauh lebih "angker" dari yang
ku bayangkan sebelumnya.

jika di indonesia dulu sudah berfikir bahwa,
benar dunia ini sudah rusak parah, tapi masih
punya waktu untuk memperbaikinya, kalau sekarang,
aku sedang mempertanyakan, masih ada ngga waktu
untuk memperbaiki keparahan ini? sekedar informasi,
beberapa intelektual ngobrol, jika dalam hitungan2
tahun, hitungan penyelamatan bumi tinggal sekitar
20 tahunan saja!!! bayangkan ( 20 th lagi aku
masih berumur 50, mungkin masih hidup, jadi punya
kesempatan melihatnya..,), jika beberapa profesor
sudah begitu, apalagi aku?? terkadang berfikir begitu.

ngga bisa lagi bilang, oh, dunia ini indah,
menyenangkan, sesekali liburan ke bali, ke danau toba
na uli, ke bogor, keberastagi.., sesekali memancing
ikan di sungai..

aku pikir, bentuk -bentuk pengingkaran dan ketidak
tahuan, serta pura pura tidak tahu dengan realitas ini
menjangkiti banyak orang....

ngga tahu untuk apa duit dikumpuli setinggi langit,
tiap hari kerangka besi bangunan pencakar langit
ditanam kebumi, sembari dilain tempat pohon-pohon
dicabuti sampai ke akar2nya, limbah terus mengotori
laut, udara, dan sungai..untuk apa???

ini kedengarannya romantisisme seorang yang akil
balik,
hei, anak muda, berhentilah dengan romantisismemu itu,
pikirkan lah perutmu, keluargamu, tabunganmu...


saurlin, the hague.

No comments: