Wednesday, April 20, 2016

identitas

tadi pagi naik taksi dari changi ke salah satu kedutaan di singapore. perbincangannya cukup menarik. si sopir taksi yang kebetulan perempuan, dipercakapan kami, mengatakan bahwa in away, singapura yg tidak punya inhabitan asli yang dominan membuat tidak adanya ikatan identitas bersama, sehingga warga kehilangan orientasi soal kebersamaan melampaui peraturan kewargaan yg ditetapkan negara. singapura maju, tapi kehilangan elan vital bernama identitas bangsa. dia bilang, kalau saya tua, saya mau kembali ke kampung nenek saya di china daratan. padahal, kedua orang tuanya adalah orang singapura.

ketika pulang dari kedutaan menuju changi, saya kembali naik taksi. saya sengaja memuji singapura sebagai eropah kecil, dengan tata transportasi yg nyaris sempurna. yaya.. kata dia..lihatlah airport kami changi,sebentar lagi terminal 4 akan selesai dibangun. ini menjadi bandara terbesar didunia. katanya. saya juga bilang, dibanding dibandingin jakarta, jakarta itu ngga ada apa apanya. satu kilo meter bisa satu jam saking macetnya.. iya kata dia. negara kami maju.

tapi ketika saya masuk ke hal yg lebih dalam..apa yg kamu sukai dengan singapura???? dia bilang tak ada. saya sebenarnya tidak suka. sedikit sedikit pajak, pajak dan pajak, setiap buka pintu rumah, 30 dollar pasti keluar. coba kamu buka pintu rumah di indonesia, pasti ngga keluarin duit..katanya. dia juga mengeluhkan banyaknya peraturan2 yg semakin membatasi warga.

jika kamu ada pilihan didunia ini mau tinggal dimana? saya tanya. dia jawab; di thailand.. kalau saya punya uang saya akan ke sana, keluarga ibu saya masih ada di thailand, saya mau beli tanah, dan bertani disana nanti. katanya. padahal kedua orang tuanya adalah orang singapura.

bagaimana dengan kita, identitas nusantara????

salam tanda tanya, 20 april 2016


Free Hit Counters
Free Counter Locations of visitors to this page

No comments: