hari ini semua media ribut soal sesat menyesatkan.
sejarah bercerita begini soal sesat-menyesatkan. Sejarah
peradaban awal timur tengah dan yunani kuno; menulis pikirannya-atau nulis
buku- ekslusif hanya tugas raja dan penasihat raja. Bagi siapa yang kedapatan
menulis buku adalah sundal sesat, dihukum mati.
Ketika socrates berbicara berbeda dengan langgam filsafat
raja, socrates juga disebut sesat dan harus mati dibunuh. 400 tahun berikutnya, Yesus, seorang anak
pekerja logging, harus mati dibunuh karena berbeda penjelasan tentang buku yang
ditulis yesaya.
Lima abad berikutnya, menyebut bumi bulat seperti Galileo adalah
sesat, Galileo pun dihukum mati.
Saya melompat saja ke rumah kita; soekarno
juga harus dibunuh perlahan lahan, dianggap sesat, hanya karena melihat apa
yang tidak mampu dilihat orang pada jamannya: sebuah indonesia raksasa yang
tidak perlu mengekor ke blok barat atau ke timur. Mimpi sukarno terlihat jelas
di patung yang dia citrakan sebagai manusia indonesia; patung dirgantara
pancoran dan patung pemuda membangun di bunderan senayan.
Hari ini kita tahu mereka keliru; menulis buku bukanlah
pekerjaan sesat, berfilsafat kritis juga adalah kecerdasan mulia, dan bumi
ternyata benar bulat. Nah..soal indonesia sebagai raksasa (seperti yang soekarno gambarkan di tugu-tugu
dan dibuku2 yg ditulisnya)...sepertinya masih lebih banyak yg tidak
percayahh...buktinya banyak pemimpin kita masih di level mental korupsi..karena
tidak yakin dirinya lebih besar dari sekedar penyamun. Selamat pagi.
Free Counter
No comments:
Post a Comment