adalah aneh kalau pemerintah tidak mengakui masyarakat adat dan hak haknya. karena masyarakat adat itu telah hadir jauh sejah hadirnya negara, baik kolonial maupun nasional. kalaupun ada pengakuan de fakto, tidaklah pengakuan itu serta merta pengakuan de jure. sehingga terjadi dikotomi apa yg fakta dan norma yang berlaku.
dari kutipan ini, saya ingin menyampaikan. lihatlah buruknya kita. bahkan para pejabat negara itu sebenarnya berasal dari masyarakat adat. mereka tidak mau merefleksikan dan mencerminkan masyarakat adat dalam norma norma yang ada.
hadirnya sistem normatif baru, memberikan harapan adanya kedekatan antara de jure dan de fakto (dalam hal kehadiran putusan mk 35).
kalau kita baca awal sejarah negara ini. perdebatan adat itu muncul. moh yamin menjelaskan sebenarnya fundasi negara ini ada dimana? dan dia menyebutkan itu ada di kampung kampung, yang punya nama macam macam, yang terbukti bertahan selama ratusan tahun.
adalah para pekerjaan ahli, yang bukan hanya menuntuk kepakaran, tetapi juga komitmen moral. yakni moral populus. kita ini seperti ingin membawa kembali harapan para pendiri negara ini. dan suara ini kita bawa kedalam hukum yang ada.
ini perjuangan dekolonisasi, ini adalah perjuangan kembali melawan penjajahan, penjajahan yang dilakukan oleh bangsa sendiri. etnografi itu metode meneliti, dan menuliskan. tetapi saya bilang ini juga metoda untuk memperjuangkan.
kita tahu orang orang adat itu kalah. tetapi kita tidak mau didalam teks itu mereka di persalahkan lagi, mereka itu adalah orang yang benar, dan kita harus punya satu cara menunjukkan bahwa mereka benar.
kita berada di moment pemilihan presiden. dan kita tahu bahwa bahwa korporasi, demi keselamatannya akan masuk ke masing masing calon, tidak perduli menang atau kalah. dan kita tahu, politisi itu menerima yang begitu. dan kita juga tahu dikemudian hari dia akan meminta balas jasa berupa konsesi dan ijin.
saya kutip pramoedia ananta toer: tulisanku adalah yang menjamin bahwa orang orang yang ada di dalam kegelepan dapat dilihat dan masuk kedalam keabadian. terimakasih.
nfr. 16 juli 2014
Free Counter
Wednesday, July 16, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment