Tidak salah lagi, mahluk yang paling ku benci didunia ini, setelah pemimpin yang korup (kebanyakan memang korup) dan tokoh agama yang munafik (kebanyakan sepertinya munafik), adalah nyamuk. Sering sekali rumah disebelah, tetangga, curiga melihat aku selalu mengunci pintu rapat-rapat dan cepat cepat, ketika masuk rumah atau ketika keluar rumah, terkadang memang mengeluarkan suara yg cukup kuat karena menghempaskan pintu. Tidak lain hanya karena satu kata: nyamuk. Hampir-hampir paranoid. Segala lobang udara masuk keluar rumah kututup dengan rapi pakai jaring. Enak sekali kalau nyamuk tidak ada, tidur enak, dan bisa tanpa baju.
Yah, nyamuk biasanya ngantri di pintu rumahku, seperti menunggu giliran masuk. Sepertinya nyamuk tahu jam kerjaku, jam keluar rumah pagi hari dan jam pulang kerja sore hari. Mereka benar benar tahu. Buktinya mereka benar benar ngantri dipintu dijam-jam tersebut.
Aku terkadang bikin nyamuk jengkel. Misalnya ketika aku sedang keluar kota tiga atau empat hari, sengaja kubuka pintu lebar lebar, ketika hendak pergi, seperti mempersilahkan nyamuk untuk masuk. Nah, setelah nyamuk pada masuk rame rame…aku kunci pintu dan pergi…akhirnya mereka kelaparan dirumah selama berhari-hari. Hmm..kena mereka. Atau ketika mau pergi kerja, aku pasang hit elektrik tiga atau empat biji. Kubiarkan seharian hit menemani nyamuk yang tersisa dikamar, yang mungkin tadi malam telah kenyang menggigitku.
Jenis nyamuk ini bermacam macam. Ada yang kerjaannya ribut saja ditelinga atau terbang berputar putar disekitar kepala, ukurannya kecil, dan sulit ditangkap. Nyamuk jenis ini sepertinya kerjaannya bikin jengkel saja, karena suaranya ribut sekali walau badannya kecil, dan aku kurang tahu, sepertinya dia tidak terlalu suka makan, hanya bikin ribut saja. Tetapi ini lebih menjengkelkan dari pada nyamuk jenis lain. Heheee..aku teringat bagaimana cara temanku menghandapi nyamuk yang ribut ditelinga, lenje namanya. Katanya caranya gampang. kalau mau tidur buka baju, biarkan digigit nyamuk sekenyang kenyangnya. Palingan jumlah nyamuknya empat atau lima orang. Biarkan mereka kekenyangan setelah kenyang betul, nyamuknya ngga bisa lagi terbang dan akan menemanimu tidur pulas hingga pagi hari..hahaha..konyol.
Jenis kedua adalah nyamuk pendiam dan ukurannya sedang. Tidak ribut tetapi biasanya jumlahnya banyak dan bisa juga menghabiskan darah kalau dibiarkan. Kalau menggigit tidak terasa dan bekasnya juga ngga terlalu kelihatan, sepertinya dia agak cerdas, pake bius mungkin. Nyamuk jenis ini biasanya kalau minum darah tidak tahu diri, karena mengisap sebanyak banyaknya hingga ngga bisa terbang.
Nyamuk jenis ketiga adalah nyamuk yang agak ganas tapi tolol. Ukurannya besar dan mudah ketangkap, sebab gerak terbangnya lamban. Lagi pula, kalau menggigit, langsung terasa sakit dan kita refleks mematikannya. Mengerikan, kalau sempat kegigit, jarum suntik dimulutnya sepertinya tertancap sangat dalam dikulit, dan bekas gigitannya bisa ngga hilang dua hari, juga tangki perutnya lumayan besar, bisa satu tetesan darah.
Huh, entah berapakali issu nyamuk ini kutuliskan diblog. Tapi memang ini benar benar distracting. Populasi nyamuk sepertinya meningkat luar biasa. Kalangan environmentalist menyebutkan pertumbuhan populasi nyamuk terkait dengan pemanasan global yang berdampak langsung di daerah tropical seperti Indonesia. Selain itu, penggunaan berbagai jenis racun nyamuk telah memunculkan kekebalan pada nyamuk generasi berikutnya, sehingga muncullah nyamuk nyamuk kebal sehat dan kuat. Tinggalah kita, manusia malang, digigiti nyamuk dan bintik merah disana sini setiap harinya.
Seandainya disuruh memilih: kamu mau masuk neraka atau mau digigit nyamuk? Well.., sepertinya aku milih masuk neraka aja deh..hehehee, kata lenje, di neraka sudah dipasang AC sejak tahun 2002 yang lalu, coollll.
Free Counter
Wednesday, March 18, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment