Sunday, September 25, 2011

Yang Asyik di Kota Rantau Parapat


Bagi yang pernah tinggal di Rantau Parapat, anda pasti sepakat, kota Rantau Parapat tidak menawarkan sesuatu yang menarik bagi pengunjungnya. Ingat rantau parapat, ingat kebun sawit dan karet, atau gedung burung wallet. Tetapi jika ingin menikmati kota kecil ini, atau membuat anda bisa kerasan dan nyaman berhari hari di kota ini, anda perlu mencoba informasi tentang kota kecil ini.

Kota Rantau Parapat, ibukota Labuhan Batu, berpenduduk 140.395 jiwa. Labuhan Batu bisa disebut miniatur Indonesia. Suku Jawa dan Suku Batak adalah dua suku terbesar, hampir fifty-fifty, sementara suku-suku lainnya berada diangka dibawah lima persen. Sementara Suku Tionghoa terkonsentrasi di Kota.

Ada yang unik; tidak seperti daerah lainnya di Indonesia, Labuhan batu lebih banyak dihuni oleh Laki-laki dibanding perempuan. Menurut statistik tahun 2009, jumlah laki laki sebanyak 4.223 melebihi perempuan. Tak heran, Labuhan Batu dengan kota Rantau Parapat ini lebih menonjolkan aura maskulin..keras, ugal-ugalan di jalanan, dan perkelahian fisik acap kali terjadi.

Kota ini dapat ditempuh dengan nyaman memanfaatkan kereta api dari Medan yang tersedia 4 kali keberangkatan per hari, dengan jarak 300 km, dapat ditempuh 6 hingga 7,5 jam.  per hari Jika naik bus, atau mobil, dapat ditempuh sekitar 6 jam. Lebih baik naik kereta api, karena nyaman dan bisa tidur. Silahkan pilih kelas eksekutif dengan tarif antara 80.000 hingga 100.000 atau setidaknya bisnis dengan harga sekitar 60 s/d 70.000. Tidak ada kereta api kelas ekonomi untuk tujuan ini.

Kedai kopi “Akur”, kopinya enak sekali, berada di jalan Ahmad Yani, samping SMK 1 Rantau Parapat. Dari sharing dengan seorang pelanggan, kedai kopi akur ini sudah berumur puluhan tahun, jika pemiliknya sudah masuk generasi kedua, maka pelanggannya juga sudah regenerasi. “Dulu almarhum bapak saya pelanggan setia disini, sewaktu saya masih kecil, saya sering dibawa kemari, nah sekarang, saya jadi pelanggan setia kedai ini”, katanya.  Selain kopi, cemilan khas kedai ini adalah cakwe yang rasanya juga enak.

Pansit yang lumayan enak, berada di jalan Pane, belakang SMK 1 Rantau Parapat, tidak jauh dari kedai kopi Akur. Menurut informasi dari seorang teman penduduk kota Rantau Parapat, kedai dengan plang Pansit Siantar ini masih belum lama, masih sekitar 3 tahunan, tetapi pelanggannya banyak karena rasanya enak.

Jika anda ingin menikmati makan siang yang enak, pergilah ke Jalan Tenis atau Jalan Aek Tapa. Disana anda bisa menikmati berbagai jenis lauk ikan. Pejabat pejabat daerah dan pengusaha kebun sawit biasanya menghabiskan waktu makan siang disana.

Pusat jajanan malam ada di jalan veteran. Disana anda bisa menikmati berbagai jenis makanan dan minuman yang buka mulai sore hari hingga larut malam. Disana juga terdapat beberapa jenis bandrek hangat pedas. Cocok untuk cuaca yang dingin

Bukit tower,  area perbukitan tempat rekreasi. Dari puncak bukit, lanskap kota rantau parapat dapat terlihat dengan jelas. Di arena perbukitan ini juga terdapat banyak tenda biru yang dipakai oleh orang muda untuk istirahat dan pacaran.

Tempat menginap yang moderate, anda bisa memilih hotel Nuansa dan hotel Suzuya. Dengan harga kamar antara 100 ribuan hingga 400 ribuan. 

Jika menyenangi wisata air, pergilah ke sungai aek Buru. Berlokasi di aek natas, sekitar 15 menit naik mobil atau sepeda motor dari kota rantau parapat, lokasi ini banyak dikunjungi oleh penduduk kota kecil ini. Selain itu ada air terjun baru, tingginya sekitar 6 meter, berlokasi dilobu Sona, sekitar 30 menit dari kota rantau parapat.  Memancing di Sungai Barumun dan sungai Bilah juga menjanjikan ikan yang masih lumayan, lebih enak dengan memakai sampan atau boat. Jika anda memakai sampan, anda perlu mengeluarkan sewa sebesar 60.000, tetapi jika anda memakai boat, anda perlu merogoh kocek sebesar 150.000 sampai 200.000 rupiah per hari.

Jangan lupa, jika ingin baca koran lokal, namanya Dinamika Rakyat, terbit mingguan, informasinya semua tentang kehidupan sehari hari dan politik lokal, dengan bahasa yang khas Labuhan Batu.
(king)


 Free Hit Counters
Free Counter Locations of visitors to this page